Selasa, 13 Desember 2011

Perkawinan Adat Palembang


Tahap Pertama : Madik
 ( dilakukan oleh pihak keluarga pria untuk menyelidiki atau menilai seorang gadis untuk dijadikan calon menantu) dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau dilakukan secara tidak resmi tanpa sepengetahuan calon yg dituju.
Segi yg dipadik (dinilai) adalah bentuk phisyik, tingkah laku, sopan santun,keperibadian serta kepintaran kerja (spt membuat songket,memasak atau menjahit dll),dan juga kehidupan keluarganya.
 Tahap kedua : Nyenggung
 Apabila hasil dari proses madik dianggap baik maka keluarga besar pihak pria akan mengirim utusan secara resmi datang kerumah keluarga si gadis dengan membawa sebuah Tenong yg berisi gula pasir atau tepung terigu. Kedatangan ini dalam rangka penjajakan secara resmi mengenai apakah si gadis yg diinginkan masih bebas atau belum ada ikatan dgn pria lain, apabila ternyata si gadis masih belum ada ikatan atau bebas maka utusan tadi akan menyampaikan maksud kedatangannya ini yg disebut dengan nyenggung atau membuat rambu-rambu agar si gadis tdk lagi diganggu pria lain.
 Tahap ketiga : Ngebet
 Apabila Nyenggung telah berlangsung dgn baik yaitu kira-kira keluarga si gadis tidak berkeberatan untuk menerima kedatangan keluarga pria dalam rangka nemuke kato diantara kedua keluarga ybs. Maka kunjungan ini akan dilaksanakan oleh keluarga pria dgn membawa tenong masing berisi tepung terigu, gula pasir dan telur itik. Dengan demikian si gadis menjadi kebetan yang ditandai dgn pemberian bingkisan berupa bahan baju dan kain atau benda berharga seperti cincin, kalung atau gelang oleh pihak pria.
 Tahap ke empat : Meminang
 Apabila hubungan ini sudah akan ditingkatkan ke jenjang perkawinan maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu Meminang untuk ini pihak keluarga pria mengutus beberapa orang wanita (keluarga dekat pihak pria) ketempat keluarga si gadis dgn membawa gegawan (barang bawaan).
 Tahap ke lima : Berasan
 Apabila proses meminang sdh berhasil dgn baik, maka orang tua atau keluarga pihak pria akan mengirim utusan yg terdiri dari beberapa orang kpd keluarga si gadis untuk merundingkan rencana pelaksanaan perkawinan kedua anak meraka secara rinci. Hasil perundingan itu akan diputuskan secara resmi pada tahap mutuske kato.
 Pada waktu berasan akan diambil kesimpulan keputusan ttg segala persyaratan perkawinan baik persyaratan secara agama maupun persyaratan tata cara adat.
Persyaratan keagamaan menurut syariat agama islam, persyaratan ttg mahar atau maskawin.
 Persyarata tata cara adat perkawinan yang akan dipakai apakah :
 a. Adat Berangkat Tigo Turunan. Atau
b. Adat Berangkat Duo Penyenang, atau
c. Adat Berangkat Adat Mudo, atau
d. Adat Tebas atau
e. Adat Buntel Kadut.

 Ad.a. Adat Berangkat Tigo Turunan :
 • Mas kawin
• Turunan pertama ; selembar selendang songket lepus, baju kurung songket tabur dan selembar kain songket pulir.
• Turunan kedua ; selembar selendang songket tretes mider, baju kurung angkinan, dan selembar
kain songkte cukitan.
• Turunan ketiga ; selembar selendang songket jando berais, naju kurung beludru giwang, kain
songket bungo inten berkembang patra beras berjalan, uang timbang penganten (yg jumlahnya
sepertiga jummlah maskawin), dua lembar kain panjang untuk dodot.

Ad.b. Adat Berangkat Duo Penyenang :

• Mas kawin
• “serbo duo” yaitu dua lembar selendang songket, dua lembar baju kurung dan dua lembar kain
songket.
• Uang timbang penganten (yg banyaknya dua kali jumlah maskawin), dan
• Empat lembar kain panjang untuk dodot.


Ad.c. Adat Berangkat Adat Mudo

• Mas kawin
• Selembar selendang songket, selembar baju kurung songket,dan selembar kain songket.
• Uang timbang penganten (yang banyaknya adalah sepersepuluh jumlah mas kawin)

Ad.d. Adat Tebas

• Mas kawin
• Semua persyaratan atau permintaan pihak keluarga si gadis, akan dipancung atau ditebas dalam
arti dipenuhi dalam bentuk uang, dan
• Dua lembar kain panjang untuk dodot.

Ad.e. Adat Buntel Kadut

• Mas kawin
• Sejumlah uang yg telah di mufakati bersama, dan
• Dua lembar kain panjang untuk dodot.

Tahap keenam: Mutuske Kato

Setelah hasil berasan dapat diterima oleh kedua belah pihak langkah berikutnya adalah menetapkan hari mutuske kato. Pada hari mutuske kato, rombongan utusan keluarga pria mengunjungi rumah keluarga si gadis dgn membawa tujuh tenong yang berisi ; gula pasir, tepung terigu, telur itik,mentega,susu,pisang dan buah-buahan lain. Pada hari itu kedua belah pihak mengambil keputusan mengenai :

1). Hari nganterke belanjo
2). Hari Akad Nikah.
3). Hari Munggah.
4). Hari nyemput dan nganterke penganten.
5) .Ngalih turon
6). Acara penganten bercacap atau mandi simburan dan terakhir
7). Acara beratib.

Yang menjadi catatan :
1. Apabila perkawinan yg akan dilaksanakan itu mengankat Adat Berangkat Tigo Turunan, pada waktu
mutuske kato itu, pihak keluarga calon mempelai pria memberikan kpd pihak calon mempelai wanita :
a. Selembar kemben songket tretes mider,
b. Selembar baju kurung angkinan, dan
c. Selembar kain songket cukitan.

2. Apabila perkawinan akan dilangsungkan dengan Adat Berangkat Duo Penyenang, pada waktu
mutuske kato itu pihak keluarga calon mempelai pria memberikan :
a. Dua lembar selendang songket tretes mider
b. Dua lemba baju kurung angkinan, dan
c. Dua lembar kain songket cukitan.

3. Apabila perkawinan akan dilangsungkan dengan Adat Berangkat Adat Mudo pada waktu mutuske kato itu pihak keluarga calon mempelai pria memberikan :
a. Selembar selendang songket
b. Selembar baju kurung angkinan
c. Selembar kain songket

4. Apabila perkawinan akan dilangsungkan dengan Adat Tebas atau Adat Buntel Kadut pada waktu mutuske kato itu pihak keluarga calon mempelai pria memberikan : sewet baju yang sepantasnya dan sepatutnya kapada pihak keluarga calon mempelai wanita.

Pada hari mutuske kato, diadakan jamuan yang diakhiri dengan Do’a semoga gawe (pekerjaan) yg akan dilaksanakan mendapat rdho dan berkah dari Allah SWT serta berlangsung dgn selamat.

Pada waktu keluarga calon mempelai pria akan pulang, maka tujuh tenong yang dibawa oleh keluarga calon mempelai pria tersebut dikembalikan dan di isi dengan 1)kue lapis (lapis legit), 2).kue mak subah,3).kue engkak, 4).kue lemper,5). kue tart,6). kue kiecut dan 7).kue srikayo.

Tahap ketujuh : Nganterke Belanjo

Nganterke belanjo oleh pihak calon mempelai pria, waktunya telah ditetapkan pada waktu muteske kato, dilakukan oleh kaum wanita (ibu dari mempelai pria bersama keluarga dekat lainnya, kaum pria hanya sebagai pengiring saja)

Disamping nganterken uang belanjo dilengkapi dengan nampan sebagai pengiring yg berisi bahan-bahan isi toko yaitu ; gula pasir, tepung terigu, telur itik, mentega, minyak goring,susu,buah-buahan dalam kaleng,kentang,emping,bawang jepun,bawang merah dan kue-kue dalan kaleng (biscuit).

Nampan pengiring itu berjumlah 12 buah, kecuali untuk Adat Berangkat Duo Penyenang berjumlah 24 buah.

Pada waktu ini juga diantarkan enjukan yang telah diputuskan pd waktu mutuske kato sesuai dengan adat yg dipilih.

Apabila calon mempelai wanita telah khatam mengaji Al Qur’an maka menurut adat dia diberi : uang timbang tamat penganten yg diletakkan di dalam sebuah ponjen berwarna kuning diletakkan di dalam nampan.dan di iringi dengan enam piring berisi kue,nasi (biasanya nasi kunyit panggang ayam dan nasi gemuk) dan lauk pauknya serta selembar bahan baju.

Tahap ke delapan : Pelaksanaan Perkawinan

1. Upacara Akad Nikah :

Akad nikah dilaksanakan dirumah calon mempelai pria (apabila dilaksanakan dirumah mempelai wanita namanya kawin numpang)

2. Upacara Munggah :
Munggah dilaksanakan dirumah keluarga mempelai wanita. Rombngan mempelai pria dan keluarga akan berangkat menuju rumah kediaman mempelai wanita setelah mendapat uleman (undangan) dari pihak keluarga mempelai wanita.

3. Nganterke Bangking (wadah yg berbentuk seperti buah delima terbuat dari tembaga atau kayu)
Acara nganterke bangking dilakukan oleh bujang dan gadis pada malam pertama setelah acara munggah dan biasanya di sambut oleh bujang dan gadis keluarag dan teman pihak mempelai wanita.

4. Nyanjoi
Pada sore hari kedua setelah upacara munggah, beberapa orang wanita dari pihak besan pia akan berkunjung (nyanjoi) kerumah mempelai wanita dgn membawa kembang setalam serta 6 piring berisi kue.

5. Ngalih turon
Acara ngalih turon dilaksanakan setelah mempelai pria berada dua malam driumah mempelai wanita, mempelai pria nyanjoke mempelai wanita (ngajak mempelai wanita berkunjung) kerumah mempelai pria (biasanya pagi hari).

6. Penganten balik
Acara penganten balik kerumah mempelai wanita biasanya sesudah dzuhur, dengan diantarkan oleh mempelai pria denga pihak keluarganya diiringi dengan gegawan (barang bawaan)

7. Mandi simburan
Acara mandi simburan dilaksanakan setelah penganten balik. Pihak keluarga mempelai pria datang kerumah mempelai wanita dgn membawa sehidangan ketan kunyit panggang ayam, simburan daun-daunan yg di campuri dgn bungan setaman serta setelan kain salinan dan bedak keramas.

8. Tepung tawar
Ke esokan harinya setelah acara mandi simburan, pihak besan pria berkunjung kembali kerumah mempelai wanita dgn membawa ketan kunyit panggang ayam yang sengaja diberikan sebagai tepung tawar. Disamping itu diberikan pula bedak keramas, kembang setaman dan juada (kue) selusin. Mempelai pria juga memberikan cincin atau barang berharga lain kpd isterinya sebagai pemberian upa-upa.

9. Beratib
Acara beratib dilaksanakan pada malam hari sesudah sholat isya’ sbg ungkapan rasa syukur ke hadirat Allah SWT

10. Jumputan Kedua
Beberapa hari setelah mandi simburan, pihak keluarga mempelai pria melakukan jumputan kedua untuk mengajak mempelai wanita bertamu kerumah mempelai pria

11. Jumputan Ketiga (jumputan terakhir).
Jumputan ketiga adalah jumputan terakhir yg dilakuka oleh keluarga mempelai pria, setelah itu berakhir seluruh prosesi perkawinan adat wong pelembang dan kedua mempelai bebas untuk melakukan tugasnya sebagai suami isteri.

Upacara Perkawinan Adat Wong Pelembang ini ditulis dalam rangka untuk melestarikan adat budaya wong pelembang, tulisan ini disusun dari berbagai macam sumber, salah satunya adalah “buku upacara adat perkawinan Palembang”sekiranya ada yg keliru mohon kiranya dapat diperbaiki agar sesuai dengan yg seharusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar